None of coincidences that happen in life. Because everything had been arranged by God. So also with our meetings and all that happened between us. Love you and love you all my life..

Kamis, 14 April 2011

azas-azas dan filsafat penjas : defenisi operasional olahraga

BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Olahraga dan Mengapa Orang Melakukan Olahraga
1. Pengertian Olahraga
Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictionary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas dalam aktivitas untuk mendapatkan kesengan, dan aktivitas khusus sperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat).
UNESCO mendefenisikan olahraga sebagai “setiap aktivitas fisik berupa permaina yang berisikan perjuangan melawan unsure-unsur alam, orang lain, ataupun diri sendiri”.
Dewan Eropa merumuskan olahraga sebagai aktivitas spontan, bebas dan dilaksanakan dalam waktu luang”.Defenii terakhir ini merupakan cikal bakal panji olahraga di dunia yaitu “Sport for All” dan di Indonesia tahun 1983, “memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat” (Rusli dan Sumardianto,2000:6).
Menurut Cholik Mutihir olahraga adalah “proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia yang seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
Untuk pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antar lain :
a. Terpisah dari rutinitas
b. Bebas
c. Tidak produktif
d. Menggunakan peraturan yang tidak baku

Jenis-jenis olahraga
a. Olahraga amatir
b. Olahraga atletik
c. Darah olahraga
d. Demonstrasi olahraga
e. Olahraga penyandang cacat
f. Olahraga ekstrim
g. Olahraga fantasi
h. Female olahraga
i. Individu olahraga
j. Olahraga profesional

2. Alasan Orang Melakukan Olahraga
Satu-satunya alasan mengapa orang melakukan olahraga adalah untuk meningktakan kesegaran, kebugaran serta ketahanan jasmani. Olahraga sedikitnya 10 menit setiap hari membuat mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan memicu timbulnya perasaan bahagia. Bahwa olahraga membuat peredaran darah menjadi lancar, membakar lemak dan kalori, serta mengurangi risiko darah tinggi dan obesitas merupakan suatu hal yang diketahui umum. Riset terbaru menunjukkan suatu kelebihan lain dari aktivitas ini. Olahraga sedikitnya 10 menit setiap hari membuat mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan memicu timbulnya perasaan bahagia.
Secara lebih jelas Daniel Landers, profesor pendidikan olahraga dari Arizona State University mengungkapkan lima manfaat olahraga terhadap otak Anda.

1. Meningkatkan kemampuan otak. Latihan fisik yang rutin dapat meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan kesehatan mental. Karena olahraga bisa meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan mempercepat aliran darah menuju otak. Para ahli percaya bahwa hal-hal ini dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik.

2. Membantu menunda proses penuaan Riset membuktikan bahwa latihan sederhana seperti jalan kaki secara teratur dapat membantu mengurangi penurunan mental pada wanita di atas 65 tahun. Semakin sering dan lama mereka melakukannya makan penurunan mental kian lambat. Kabarnya, banyak orang merasakan manfaat aktivitas itu setelah sembilan minggu melakukannya secara teratur tiga kali seminggu. Latihan ini tidak harus dilakukan dalam intensitas tinggi. Cukup berupa jalan kaki di sekitar rumah.

3. Mengurangi stresOlahraga dapat mengurangi kegelisahan. Bahkan lebih jauh lagi, bisa membantu Anda mengendalikan amarah. Latihan aerobik dapat meningkatkan kemampuan jantung dan membuat Anda lebih cepat mengatasi stres. Aktivitas seperti jalan kaki, berenang, bersepeda, dan lari merupakan cara terbaik mengurangi stres.

4. Menaikkan daya tahan tubuh Jika Anda senang melakukan olahraga meski tak terlalu lama namun sering atau lama namun dengan santai melakukannya, maka aktivitas itu bisa meningkatkan hormon-hormon baik dalam otak seperti adrenalin, serotonin, dopamin, dan endorfin. Hormon ini berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Studi yang dilakukan di Inggris memperlihatkan bahwa 83 persen orang yang memiliki ganguan mental mengandalkan olahraga untuk meningkatkan mood dan mengurangi kegelisahan.
Landers mengatakan untuk orang yang menderita depresi ringan dan sedang, olahraga sedikitnya 16 minggu bisa menimbulkan efek yang sama dengan menelan obat antidepresi seperti Zoloft dan Prozac.
Sementara para peneliti di Duke University menemukan bahwa 60 persen orang depresi yang melakukan olahraga selama empat bulan dengan frekuensi tiga kali seminggu dan setiap latihan selama 30 menit bisa mengatasi gejala ini tanpa obat. Meski tergolong langkah yang mujarab namun bukan berarti pengobatan bisa langsung dihentikan, apalagi bagi yang mengalami depresi berat.

5. Memperbaiki kepercayaan diriUmumnya semakin mahir seseorang dalam suatu jenis aktivitas, maka kepercayaan diri pun akan meningkat. Bahkan suatu riset membuktikan bahwa remaja yang aktif berolahraga merasa lebih percaya diri dibandingkan dengan teman-temannya yang tidak melakukan kegiatan serupa.

B. Bermain, Game, dan Sport
1. Bermain
Pengertian
Bermain merupakan seluruh aktivitas anak termasuk bekerja kesenangannya dan merupakan metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bermain tidak sekedar mengisi waktu tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, cinta kasih (Soetjiningsih, 1995). Tentang bermain, Hurlock (1999) menyatakan setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan tanpa mempertimbangkan hasil akhir.

Manfaat
Beberapa manfaat yang bisa diperoleh seorang anak melalui bermain antara lain (Zaviera, 2008):
a. Aspek fisik.
Dengan mendapat kesempatan untuk melakukan kegiatan yang banyak melibatkan gerakan – gerakan tubuh, akan membuat tubuh anak menjadi sehat.
b. Aspek perkembangan motor kasar dan halus.
Hal ini untuk meningkatkan ketrampilan anak.
c. Aspek social.
Anak belajar berpisah dengan ibu dan pengasuh. Anak belajar menjalin hubungan dengan teman sebaya, belajar berbagi hak, mempertahankan hubungan, perkembangan bahasa, dan bermain peran sosial.
d. Aspek bahasa.
Anak akan memperoleh kesempatan yang luas untuk berani bicara. Hal ini penting bagi kemampuan anak dalam berkomunikasi dan memperluas pergaulannya.
e. Aspek emosi dan kepribadian.
Melalui bermain, anak dapat melepaskan ketegangan yang dialaminya. Dengan bermain berkelompok, anak akan mempunyai penilaian terhadap dirinya tentang kelebihan yang dimiliki sehingga dapat membantu perbentukan konsep diri yang positif, mempunyai rasa percaya diri dan harga diri.
f. Aspek kognisi.
Pengetahuan yang didapat akan bertambah luas dan dayanalar juga bertambah luas, dengan mempunyai kreativitas, kemampuan berbahasa, dan peningkatan daya ingat anak.
g. Aspek ketajaman panca indra.
Dengan bermain, anak dapat lebih peka pada hal – hal yang berlangsung dilingkungan sekitarnya.
h. Aspek perkembangan kreativitas.
Kegiatan ini menyangkut kemampuanmelihat sebanyak mungkin alternatif jawaban. Kemampuan divergen ini yang mendasari kemampuan kreativitas seseorang. Terapi. Melalui kegiatan bermain anak dapat mengubah emosi negative menjadi positif dan lebih menyenangkan.

Jenis permainan

Menurut Suherman (2000) yang dikutip dari Hetzer macam-macam
permainan anak dapat dibedakan menjadi lima macam yaitu:

a. Permainan fungsi
Permainan dengan menggunakan gerakan-gerakan tubuh atau anggota tubuh.

b. Permainan konstruktif
Membuat suatu permainan, contohnya membuat kereta.

c. Permainan reseptif
Sambil mendengarkan cerita atau membaca buku cerita anak berfantasi dan menerima kesan-kesan yang membuat jiwanya aktif.

d. Permainan peranan
Dalam permainan ini akan bermain peran, sebagai contoh berperan sebagai guru.
e. Permainan sukses
Yang diutamakan dalam permainan ini adalah prestasi sehingga diperlukan keberanian.

Tujuan permainan yaitu (Soetjiningsih, 1995) :

Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan, mengembangkan kemampuan berbahasa, mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi, merangsang daya imajinasi dengan berbagai cara bermain pura-pura (Sandiwara), membedakan benda dengan perabaan, menumbuhkan sportivitas, mengembangkan kepercayaan diri, mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang dirumahnya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aktivitas bermain

Adapun hal yang harus diperhatikan saat dalam aktivitas bermain menurut Soetjiningsih (1995) adalah yaitu :

a. Ekstra energi
Untuk bermain diperlukan ekstra energi. Bemain memerlukan energi yang cukup, sehingga anak memerlukan nutrisi yang memadai. Anak yang sehat memerlukan aktivitas bermain yang bervariasi, baik bermain aktif maupun bermain pasif, untuk menghindari rasa bosan atau jenih. (Nursalam, dkk,2005).

b. Waktu
Anak harus mempunyai cukup waktu untuk bermain sehingga stimulus yang diberikan dapat optimal. Selain itu, anak akan mempunyai kesempatan yang cukup untuk mengenal alat-alat permainannya. (Nursalam, dkk, 2005).

c. Alat permainan
Untuk bermain diperlukan alat permainan yang sesuai dengan umur dan perkembangann anak. Orang tua hendaknya memperhatikan hal ini, sehingga alat permainan yang diberikan dapat berfungsi dengan benar. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa alat permainan tersebut harus aman dan mempunyai unsure edukatif bagi anak. (Nursalam, dkk, 2005)

d. Ruangan untuk bermain
Ruangan tidak usah terlalu lebar dan tidak perlu ruangan khusus untuk bermain. Anak bisa bermain di ruang tamu, halaman, bahkan di ruang tidurnya.

e. Pengetahuan cara bermain
Anak belajar bermain melalui mencoba-coba sendiri, meniru temantemannya atau diberitahu caranya oleh orang tuanya . cara yang terakhir adalah yang terbaik, karena anak tidak terbatas pengetahuannya dalam menggunakan alat permainannya dan anak-anak akan mendapat keuntungan lebih banyak.

f. Teman bermain
Anak harus merasa yakin bahwa ia mempunyai teman bermain kalau ia memerlukan, apakah itu saudaranya, orang tuannya atau temannya. Karena kalau anak bermain sendiri, maka akan kehilangan kesempatan belajar dari teman-temannya. Sebaliknya kalau terlalu banyak bermain dengan anak lain, maka dapat mengakibatkan anak tidak mempunyai kesempatan yang cukup untuk menghibur diri sendiri dan menemukan kebutuhannya sendiri. Bila kegiatan bermain dilakukan bersama orang tuanya, maka hubungan orang tua dengan anak menjadi akrab, dan ibu/ayah akan segera mengetahui setiap kelainan yang terjadi pada anak mereka secara dini.

Faktor - faktor yang mempengaruhi permainan anak

Adapun hal-hal yang mempengaruhi permainan anak menurut Hurlock(1999) adalah :

a. Kesehatan
Semakin sehat anak semakin banyak energinya untuk bermain aktif, seperti permainan dan olahraga. Anak yang kekurangan tenaga lebih menyukai hiburan.

b. Perkembangan motorik
Permainan anak pada setiap usia melibatkan koordinasi motorik. Apa saja yang akan dilakukan dan waktu bermainnya tergantung pada perkembangan motorik mereka. Pengendalian motorik yang baik memungkinkan anak terlibat dalam permainan aktif.

c. Intelegensi
Pada setiap usia, anak yang pandai lebih aktif ketimbang yang kurang pandai, dan permainan mereka lebih menunjukan kecerdikan. Dengan bertambahnya usia, mereka lebih menunjukan perhatian dalam permaian kecerdasan, dramatik, konstruksi, dan membaca. Anak yang pandai menunjukan keseimbangan perhatian bermain yang lebih besar., termasuk upaya menyeimbangkan faktor fisik dan intelektual yang nyata.

d. Jenis kelamin
Anak laki-laki bermain lebih kasar ketimbang anak perempuan dan lebih menyukai permainan dan olahraga ketimbang berbagai jenis permainan yang lain. pada awal kanak-kanak, anak laki-;aki menunjukan perhatian pada berbagai jenis permainan yang lebih banyak ketimbang anak perempuan tetapi sebaliknya terjadi pada akhir masa kanak-kanak.

e. Lingkungan
Anak dari lingkungan yang buruk, kurang bermain ketimbang anak lainnya disebabkan karena kesehatan yang buruk, kurang waktu, peralatan, dan ruang. Anak yang berasal dari lingkungan desa kurang bermain ketimbang mereka yang berasal dari lingkungan kota. Hal ini karena kurangnya teman bermain serta kurangnya peralatan dan waktu bebas. Ibu yang mempunyai pengetahuan yang baik akan lebih cenderung memperhatikan kebutuhan bermain bagi anak. Dan akan memfasilitasi anak dalam bermain karena dengan bermain secara psikologis kepuasan fisik, emosi, sosial dan perkembangan mental anak terpenuhi sehingga anak dapat mengekspresikan perasaannya dan menunjukan kreativitasnya (Suherman, 2000).

f. Status sosioekonomi
Anak dari kelompok sosioekonomi yang lebih tinggi lebih menyukai kegiatan yang mahal, seperti lomba atletik, bermain sepatu roda, sedangkan mereka dari kalangan bawah terlihat dalam kegiatan yang tidak mahal sepertu bermain bola dan berenang. Kelas sosial mempengaruhi buku yang dibaca dan film yang ditonton anak, jenis kelompok rekreasi yang dimilikinya dan supervisi terhadap mereka.

g. Jumlah waktu bebas
Jumlah waktu bermain terutama tergantung pada ststus ekonomi keluarga. Apabila tugas rumah tangga atau pekerjaan menghabiskan waktu luang mereka, anak terlalu lelah untuk melakukan kegiatan yang membutukan tenaga yang lebih.

h. Peralatan
Peralatan bermain yang dimiliki anak mempengaruhi permainannya. Misalnya dominasi boneka dan binatang buatan mendukung permainan purapura, banyaknya balok, kayu, cat air, dan lilin mendukung permainan yang sifatnya konstruktif.

2. Pengertian Game
Game berasal dari kata bahasa inggris yang memiliki arti dasar Permainan. Permainan dalam hal ini merujuk pada pengertian “kelincahan intelektual” (intellectual playability).
Game juga bisa diartikan sebagai arena keputusan dan aksi pemainnya. Ada target-target yang ingin dicapai pemainnya.
Kelincahan intelektual, pada tingkat tertentu, merupakan ukuran sejauh mana game itu menarik untuk dimainkan secara maksimal.
Pada awalnya, game identik dengan permainan anak-anak. Kita selalu berpikir game merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak yang dapat menyenangkan hati mereka.
Dengan kata lain, segala bentuk kegiatan yang memerlukan pemikiran, kelincahan intelektual dan pencapaian terhadap target tertentu dapat dikatakan sebagai game. Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik antara lain ;
a. Ada kompetisi
b. Hasil ditentukan oleh ketrampilan fisik, strategi, kesempatan

3. Pengertian Sport
Sport merupakan kata serapan yang berarti olahraga. Olahraga adalah sebuah kata dalam bahasa inggris yang berarti olahraga. Sedang sportif yang merupakan kata sifat yang berarti jujur dan ksatria atau gagah. Dan kata sportivitas yang sebagai kata benda mempunyai arti orang yang melakukan olahraga tersebut (harus) memiliki kejujuran dan sikap ksatria dalam bertindak dan berprilaku saat berolahraga, seperti disiplin, mengikuti ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan atau yang telah disepakati bersama, terutama saat mengikuti suatu pertandingan atau perlombaan olahraga.

C. Karakteristik Bermain, Game dan Olahraga
1. Bermain
Bermain adalah segala aktivitas untuk memperoleh rasa senang tanpa memikirkan hasil akhir yang dilakukan secara spontan tanpa paksaan orang lain. Yang harus diperhatikan adalah bahwa bermain haruslah suatu aktivitas yang menyenangkan. Tidak boleh ada paksaan pada untuk melakukan kegiatan bermain, walaupun kegiatan tersebut dapat menunjang perkembangan aspek tertentu. Kegiatan bermain yang dilakukan harus berdasarkan inisiatif dari pemain sendiri. Seorang pemain harus diberi kesempatan untuk memilih kegiatan bermainnya sendiri dan menentukan bagaimana melakukannya.
Dalam hal ini terdapat tujuh ciri yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan apakah sesuatu itu bermain atau bukan, yakni yang:
a). Bermain dilakukan secara voluntir. Bermain yang dilakukan secara sula rela tanpa paksaan atau tekanan dari orang lain.
b). Bermain itu spontan. Bermain kapan pun mereka mau.
c). Kegiatan lebih bermain lebih berorientasi pada proses dari pada terhadap hasil atau akhir kegiatan. Fokus dalam bermain adalah melakukan aktivitas bermain itu sendiri, bukan hasil atau akhir dari kegiatannya
d). Bermain didorong oleh motivasi intrinsik. Maksudnya, yang mendorong anak untuk melakukan kegiatan bermain tersebut adalah kegiatannya itu sendiri, bukan faktor-faktor luar yang bersifat ekstrinsik. Misalnya didorong orang tua, untuk mendapatkan hadiah,dll.
e). Bermain itu pada dasarnya menyenangkan. Bermain bisa memberikan perasaan-perasaan positif bagi para pelakunya. Artinya semakin aktivitas itu menyenangkan, maka hal tersebut semakin merupakan bermain.
f). Bermain itu bersifat aktif. Bermain memerlukan keterlibatan aktif dari para pelakunya.
g). Bermain fleksibel. Dengan ciri ini berarti anak yang bermain memiliki kebebasan untuk memilih jenis kegiatan yang ingin dilakukannya.
Dengan tujuh karakteristik di atas, secara sederhana bermain dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan secara voluntir, spontan, terfokus pada proses, didorong oleh motivasi intrinsik, menyenangkan, aktif dan fleksibel.

2. Game
Sebuah game bisa dikarakteristikan dari apa yang pemain lakukan dalam sebuah game misalnya :
a. Peralatan
Misal : bola, kartu, papan, atau sebuah Komputer.
b. Peraturan
Peraturan digunakan untuk menentukan giliran pemain, hak dan keharusan masing-masing pemain, dan tujuan permainan.
c. Skill, Strategi dan Keberuntungan
Game dengan dengan skill, contohnya dengan kekuatan fisik, misal gulat, menembak dan kekuatan mental seperti catur.
d. Single Player Game (pemain satu orang) dan Double Player (lebih dari satu pemain)
Jika pemain tunggal, pemain harus bermain dengan keahlian, berpacu dengan waktu dan keberuntungan sedangkan pemain double, pemain diharuskan untuk menggunakan suatu strategi dan kekompakan sesama pemain, untuk mencapai tujuan tertentu atau sebaliknya pemain harus berlomba dengan pemain lainnnya untuk mencapai sesuatu tujuan.

3. Olahraga
Olahraga telah ada sejak zaman nenek moyang kita dulu. Seiring dengan pertambahan usia bumi ini, olahraga juga mencatat sejarah yang cukup panjang. Hadirnya berbagai olahraga baru turut mewarnai kehidupan manusia di muka bumi ini. Dari sejarah itulah muncul macam-macam olahraga yang hingga saat ini dilakukan oleh umat manusia.
Pembagian Olahraga Dunia
Secara umum olahraga profesional dapat dibagi menjadi dua, yaitu olahraga yang diperlombakan dan olahraga yang dipertandingkan. Perbedaan dari kedua olahraga tersebut adalah pada bagian pesertanya. Untuk olahraga yang diperlombakan, melibatkan banyak atlit sebagai peserta. Sedangkan untuk olahraga yang dipertandingkan, melibatkan dua atlit atau dua tim yang saling bertanding memperebutkan kemenangan.
Dari definisinya jelaslah sudah pembagian besar kedua jenis olahraga. Macam-macam olahraga yang termasuk ke dalam olahraga perlombaan adalah atletik, renang, balap sepeda, berkuda, senam, dan lain-lain. Dan untuk olahraga yang dipertandingkan, contoh-contohnya adalah bulutangkis, sepakbola, basket, voli, dan lain-lain.
Pada macam-macam olahraga yang dilombakan, pemenang diperoleh setelah beberapa kali lomba tergantung banyaknya jumlah peserta. Misalnya untuk lomba lari, setiap perlombaan bisa diikuti 8 orang atlit. Jika ada lebih dari 8 orang, maka dilakukan beberapa kali perlombaan.
Dari sanalah diambil yang terbaik, misalnya untuk lomba lari diambil yang paling cepat (waktu paling minimal). Untuk olahraga yang diperlombakan, selain mengincar kemenangan, para atlit juga berusaha untuk memecahkan rekor sebelumnya.
Di dalam olahraga pertandingan, sistem yang diterapkan adalah kompetisi. Di dalam suatu kompetisi, sistem gugur sering diterapkan. Artinya saat seseorang atau sebuah tim kalah, maka perjuangan mereka akan berakhir. Pemenang akhir di pertandingan final antara dua atlit atau tim terbaik itulah yang akan menjadi pemenangnya.
Olahraga Otak dan Otot
Selain pembagian besar olahraga berdasarkan sistemnya, ada juga orang yang membagi olahraga berdasarkan jenis kemampuan yang digunakan. Dari sanalah muncul macam-macam olahraga otak, otot dan keduanya. Tentu jelas sekali perbedaan jenis olahraga ini, yaitu sehubungan dengan penggunaan otak dan atau otot.
Macam-macam olahraga otak tidak terlalu banyak. Diantaranya yang sering dipertandingkan adalah catur dan bridge. Untuk olahraga yang menggunakan otot, beberapa diantaranya seperti angkat berat, atletik, renang, dan olahraga perlombaan lainnya. Untuk cabang olahraga yang menggunakan otak dan otot diantaranya sepak bola, voli, basket, dan lain-lain. Otak di pertandingan ini maksudnya lebih kepada kerja otak untuk mencari strategi terbaik untuk meraih kemenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar