None of coincidences that happen in life. Because everything had been arranged by God. So also with our meetings and all that happened between us. Love you and love you all my life..

Minggu, 06 November 2011

Media Massa dan Olahraga

A. Defenisi Media Massa

Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media.
Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007).
Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi inovasi (Fauziahardiyani, 2009).

B. Pengaruh Media Masa Dalam Olahraga

Media massa dan olahraga mulai berhubungan sejak 150 tahun yang lalu. Hubungan tersebut ditandai dengan pemuatan berita tentang olah-raga oleh surat kabar di inggris dan amerika. Sejak itu hubungan keduanya trus berkembang dan mengalami pasang surut.
Perkembangan selanjutnya, media massa dan olaraga mempunyai kedudukan yang penting dalam kehidupan manusia. Pertautan keduanya berkembang menjadi hubungan resiprokal, saling bergantung dan berpengaruh satu dengan yang lainnya. Walaupun pada masa kinimedia lebih berpengaruh terhadap kedudukan olahaga dalam kehidupan manusia. Perkembangan pertautan tersebut tidak pernah luput dari pengamatan secara seksama oleh para ahli sosiologi olahraga.
Secara umum, pengaruh media massa terhadap olahraga ada tiga. Pertama, media massa tidak berpengaruh terhadap olahraga. Kedua media massa membantu perkembangan olahraga. Ketiga media massa mengganggu dan merugikan keberaaan olahraga.
Olahaga lebih dahulu dikenal manusia dibandingkan media massa. Menurut sejarah, bangsa yunani dan romawai sangat menggemari olahraga, dan dari sanalah awal perkembangan olahraga sampai kemudian menyebar dan berkembang ke seluruh dunia. Media massa berkembang kemudian, seiring dngan perkembangan peradaban dan peningkatan kebutuhan manusia untuk saling berkomunikasi mengatasi batas ruang dan waktu. Kini, media massa sudah beragam jenisnya dan menyebar penggunanya diseluruh dunia. Manusiamemetik buah manis dari hasil daya krasinya. Karena keduanya sangat bermanfaat bagi kehidupan menusia penemunya.
Pada perkembangan selanjutnya, keduanya sangat melekat dengan kehidupan manusia, sehingga ia tak dapat dipisahkan darikehidupan manusia sehari-hari. Manusia memiliki ketergantungan yang tinggi kepada keduanya, tanpa kehadiran keduanya manusia akan kehilangan satu penggerak denyut nadi kehidupan manusia. Keduanya memiliki posisi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Oleh karenanya, pertautan media massa dengan olahraga tidak pernah lepas dari amatan manusia, terutama para pakar sosiologi olahraga.
Hubungan media massa dengan olahraga memiliki sejarah yang panjang. Bannet, et al. (1983: 273-240) melaporkan bahwa media cetak seperti surat kabar telah melaporkan kegiatan olahraga di inggris dan amerika serikat, sejak tahun yang lalu. Sage (1990: 115-117) menambahkan bahwa media elektronika terus berkembang hingga sekarang. Tampaknya, sejak itu pemberitaan dan penyiaran olahraga telah menjadi ajang bisnis yang menggiurkan, terutama di negara-negara maju, karen bertumpuk-tumpuk uang ada disana. Situasi dan kondisi media massa seperti itu akan banyak mempengaruhi kelangsungan hidup dunia olahraga. Dengan demikian, dunia olahraga memperoleh dampak, baik menguntungkan maupun merugikan, karena disiarkan dan diberitakan oleh media massa, misalnya olahraga menjadi populer, atau olahraga mengalami perubahan peraturan yang tidak perlu.
Media massa dan olahraga memperoleh keuntungan dan kerugian dari hubungan yang terjadi antarkeduanya. Media massa diterima secara luas oleh pelanggannya, karena ia menyiarkan acara-acara olahraga. Olahraga mempunyai pendukung dan penonton fanatik, karena ia diberitakan oleh media massa. Walaupun demikian, kadang-kadang olahraga harus menganggung suatu masalah yang timbul karena pemberitaan media massa. Dengan kata lain, seperti dikatakan oleh coakley (1994: 334-335), bahwa terdapat hubungan resiprokal antara media massa dan olahraga, keduanya saling berpengaruh terhadap yang lainnya, dan keduanya saling tergantung atas kesuksesan komersial dan popularitas yang diraihnya.
Dalam perkembangan akhir-akhir ini, olahraga angat sering menjadi objek pemberitaan media masa. Media massa menjadi pihak yang aktif dan banyak mendapatkan keuntungan dari hubungan yang sedang berlangsung, sedangkan olahraga, tampaknya, menjadi pihak yang pasif. Dengan demikaian, wajar apabila ada pendapat yang menyatakan bahwa keberadaan olahraga mendapatkan banyak pengaruh dari pemberitaan dan penanyangan media massa.
Secara umum, pengaruh media massa terhadap olahraga bisa dikategorikan menjadi:
1. Media Massa Berpengaruh Netral Terhadap Negara
Beberapa pakar berpendapat bahwa media massa tidak mempengaruhi perkembangan olahraga. Chandler (dikutip oleh wise, 1994: 461-462) menyatakan bahwa televisi tidak mempengaruhi olahraga, penanyangan siaran oalahraga hanya mereflekskan nilai-nilai yang telah ada dalam masyarakat: ”bila kita tidak menyukai apa yang dilihat, kita jangan menilai medianya, tetapi nilailah diri sendiri” whanel (1983: 111-113) menambahkan bahwa media massa menyiarkan kegiatan olahraga dengan keterampilan profesional yang tinggi, tetapi tidak mendiskusikannya secara serius, sebab siaran terbatasi oleh tujuan komersialnya.
Keberadan olahraga tidak tergantung pada media massa, tetapi keberhasilan olahraga sebagai hiburan komersial jelas bergantung kepada media massa.olahraga tidak dibentuk oleh media massa secara umum, atau oleh televisi secara khusus (coakley, 1994: 350-352). Olahraga dapat bertumbuh dan berkembang oleh kekuatanya sendiri berupa kepopulerannya, karena dukungan media tidakbegitu signifikan. Media massa terlalu memikirkan pencapaian tujuan komersialnya sendiri dengan mengabaikan pengaruh siarannya terhadap olahraga.
Dengan demikian, dampak siaran media massa terhadap olahraga sepenuhnya sangat bergantung kepada olahraga sendiri. Olahrga harus pintar-pintar memanfaatkan memanfaatkan keberadaan media massa tanpa terpengaruh secara negatif oleh kehadiran media massa. Akan lebih baik, apabila olahraga mengambil keuntungan dari kehadiran media massa.

2. Media Massa Memberi Keuntungan Kepada Olahraga
Telah dikemukakan di atas bahwa olahraga perlu memanfaatkan kehadiran media massa untuk mengembangkan dunia olahraga sendiri, sehingga olahraga memperoleh dampak positif dari kehadiran media massa. UNESCO ( dikutip oleh Bennett et all, 1983: 241-243) mengusulkan agar media massa mengambil peran dalam meningkatkan pemahaman internasiaonal terhadap nilai olahraga yang tentu saja jauh melenihi realitas dunia olahraga yang ada.
Media massa juga mampu memberikan makna politik olahrag yang ada. Media massa juga mampu memberikan makna politik ollahraga secara internasional. Bennet et al (1983: 237-238) menambahkan bahwa media massa harus dimanfaatkan untuk mengkampanyekan program nasional kgiatan massal, seperti program memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.
Dengan begitu, program olahraga massal akan memperoleh hasil memuaskan apabila didukung promosi dan penyebaran informasi oleh media massa. Media massa memainkan peran yang penting dalam melahirkan pahlawan-pahlawan olahraga pada abad ke-20. banyak bintang olahraga yang mendunia karena dibesarkan oleh media massa. Bintang-intang olahraga menjadi terkenal dibanding tokoh-tokoh politik. Kondisi ini tidak terlepas dari andil media massa dalam menyiarkan dan menanyangkan peristiwa atau kegiatan olahraga. Banyak bintang besar lahir dan dibesarkan oleh media massa.
Coakley (1994 : 356) menyatakan bahwa media massa mengirimkan pesan dan gambaran olahraga yang benar dalam acara dan programnya, sehingga masyarakat menjadi peduli akan kegiatan olahraga. Selanjutnya, menurut Arlen (dalam wise, 1994: 460) media massa mempengaruhi olahraga di amerika salam berbagai bentuk. Pengaruh tersebut antara lain : tayangan olahraga dalam telivisi menyuguhkan gambar dengan sudut pandang yang lebih baik dibandingkan nonton langsung di stadion. Putaran kompetisi menjadi lebih panjang dengan peserta tim yang terlibat lebih banyak.
Popularitas olahraga meningkat karena ditayangkan dan diberitakan oleh media massa. Rakyat amerika serikat begitu menggandrungi ”baseball”,”football”, hoki es dan bolabasket, karena media massa mempromosikan dan memberitakan secara besar-besaran kegiatan tersebut pada masa awal perkembangannya. Kompetisi bolabasket NBA. Bisa dinikmati dan digandrungi oleh sebagian masyarakat indonesia karena ditayangkan dan diberitakan oleh media massa di indonesia. Piala dunia perancis 1998 begitu gegap gempita dan bisa dinikmati oleh ratusan juta pemirsa diseluruh dunia karena digembar-gemborkan oleh media massa pula.
Tidak menutup kemungkinan, panitia pelaksana akan meneruk keuntungan yang melimpah diakhir acara. Sedemikian meriah dan populer piala dunia yang sedang berlangsung di perancis,sehingga bisa sedikit mengalihkan perhatian sebagian oenduduk indonesia dai krisis yang mereka derita. Media massa seperti membantu kegiatan olahraga dengan menayangkannya, padahal yang sebenarnya adalah media massa mengincar keuntungan yang berlipat dari kegiatan yang mereka lakukan. Peristiwa olahraga menyimpan potensi keuntungan yang menggiurkan di dalamnya.
Para pengusaha akan rela menghamburkan dana jutaan dolar untuk memasang iklan dalam siaran olahraga yang ditonton oleh jutaan pemirsa merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan angka penjualan. Kondisi ini disadari betul oleh pemilik media massa, sehingga mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan hak siaran kegiatan olahraga yang mendunia. Mereka yakin keuntungan yang diperoleh akan berlipat-lipat.

3. Media Massa Merugikan Perkembangan
Olahraga Selain kedua hal diatas, media massa menimbulkan kerugian bagi dunia olahrga. Beberapa cabang olahraga menjadi tidak karu-karuan terkena pengaruh media massa. Sage (1990:119) menyatakan bahwa untuk meningkatkan daya tarik bagi penonton dan menyesuaikan denga kebutuhan siaran,industri telivisi diizinkan untuk mendapatkan ikalan, demikianlah cara media memanfatkan iklan, demikianlah cara media memanfaatkan olahraga.
Media massa tidak memiliki minat yang baik terhadap olahraga, ia semata-mata hanya mencari keuntungan belaka. Olahraga secara signifikan dipengaruhi oleh media massa dalam berbagai hal, seperti penjadwalan kompetisi, waktu permainan, perubahan peraturan, gaji pemain, tayangan olahraga, dan persepsi terhadap tim dan pemain (Altheide & Snow dalam Wise, 1994 : 489-490).
Penulis menyaksikan sendiri bagaimana pemegang hak siar mengatur jam pertandingan suatu turnamen bulu tangkis tingkat dunia agar sesuai dengan ”prime time” (waktu tayangan utama) di negara yang dituju. Partai utama harus disiarkn tengah makam, karena perbedaan waktu sekitar empat jam dengan negara yang dituju siaran langsung. Partai tertentu harus dimainkan dilapangan tertentu agar bisa disiarkan ke negara tujuan. Partai tertentu harus dimainkan dilapangan tertentu agar bisa disiarkan disiarkan ke negara tujuan.
Pimpinan pertandingan, atau ”refferee” sekalipun tidak memiliki kewenangan untuk membantah pengaturan tersebut. Contoh lain yang menarik adalah beberapa pertandingan di piala dunia USA 1994 harus dilaksanakan siang hari bolong agar sesuai dengan waktu tayang utama dinegara yang dituju. Dari segi prestasi jelas hal itu omong kosong. Bagamana orang akan berprestasi bagus, bila harus bermain ditengah terik matahari musim panas yang menyengat.
Tidak mengaami dehidrasi saja sudah untung,sehingga jangan harap pemain bisa menampilkan prestasi puncak. Cico (1990:10) menabahkan bahwa pers menciptakan mitos atau persepsi publik yang tidak betul terhadap olahraga. Konon banyak atlit, pelatih dan pembina, kesulitan untuk melaksanakan tugas mereka karena mereka merasa terganggu oleh pemberitaan media massa. Di amerika serikat, banak guru penjas yang berhenti melatih karena tidak tahan diusik terus menerus oleh pemberitaan media massa.
Di Amerika Serikat, banyak guru penjas yang berhenti melatih karena diusik terus menerus oleh media massa yang tidak benar tentang gaji yang mereka terima. Dalam pemberitaanya, guru seolah-olah mendapatkan gaji yang emnggiurkan padahal kenyataannya berbicara sebaliknya. Atlet sekaliber stefi grad bisa menarik diri dari beberapa turnamen yang harus diikutinya dan prestasinya anjlok, karena ia tidak tahan oleh gangguan media massa yang menyebarkan kasus yang menimpa ayahnya.
Media massa memang mempengaruhi perkembangan dunia olahraga. Pengaruh tersebut bisa berarti atau tidak, menguntungkan atau merugikan bergantung atas kepiawaian olahraga mempertahankan dirinya sendiri. Sebenarnya posisi olahrag berimbang kedudukannya dengan media massa di dalam masyarakat, hanya kadang-kadang ada kepentingan tertentu yang menggoyahkan kedudukan tersebut.
Disisi lain hubungan yang ada, keduanya, olahraga dan media massa, bisa saling memaafkan untuk kemajuan bidang masing-masing. Keduanya bisa saling menarik keuntungan dari eberadaan salah satu pihak. Yang jelas, keduanya sudah saling bergantung dan saling membutuhkan. Olahraga tidak bisa hidup tanpa media dan media tidak akan berkembang tanpa bantuan olahraga. Itulah makna hubungan resiprokal.

C. Fungsi-Fungsi Media Massa Pada Budaya dan Olahraga

Adapun fungsi media masa dalam hal olahraga dan budaya adalah sebagai berikut :
1. Fungsi pengawasan (surveillance)
Salah satu fungsi komunikasi massa adalah sebagai pengawasan, Karena dengan pengawasan ini akan lebih mempermudah pengontrolan kegiatan-kegiatan sosial yang terjadi didalam masyarakat.

2. Fungsi penghubungan (correlation)
Melalui media massa ini, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam berbagai hal yang bersifat positif, meski tidak bisa dipungkiri ada juga beberapa hal yang bernilai negative dalam media massa. Namun pada dasarnya dengan media massa, masyarakat dapat mendapat pencerahan dari media tersebut.

3. Fungsi pentransferan budaya (transmission)
Dalam keterkaitannya dengan budaya, media massa memiliki pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat. Karena dari media massa, masyarakat dapat belajar berbagai macam hal. Misal dalam hal kebudayaan, dari siaran atau tayangan televisi, masyarakat dapat belajar tentang budaya yang bersifat tradisional dan modern, yang secara tidak langsung akan mempengaruhi perilaku masyarakat tersebut.

4. Fungsi hiburan (entertainment)
Yang diperkenalkan oleh Charles Wright yang mengembangkan model Laswell dengan memperkenalkan model dua belas kategori dan daftar fungsi. Pada model ini Charles Wright menambahkan fungsi hiburan. Wright juga membedakan antara fungsi positif (fungsi) dan fungsi negatif (disfungsi).

5. Fungsi Pencerahan Informasi
Dengan adanya media massa, masyarakat akan lebih mudah mencari dan mendapat informasi. Karena fungsi utama dari media massa adalah untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat yang menyangkut berbagai hal, baik dalam ekonomi, politik, agama, hukum dan budaya.

1 komentar:

  1. Terima kasih atas postingannya mbak. Akan lebih baik jika ditulis daftar pustaka:).

    BalasHapus